Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang diusulkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih telah disalurkan kepada tiga rumah sakit di Dapil IX. Ketiga rumah sakit itu adalah RSUD Kabupaten Brebes, RSUD Kardinah Kota Tegal, dan RSUD DR. Soeselo Kabupaten Tegal.
Secara simbolis penyerahan bantuan dilaksanakan di Universitas Jenderal Soedirman bersamaan dengan penyerahan bantuan APD untuk RSGM UNSOED dan Fakultas Kedokteran UNSOED.
Menurut Fikri usulan ini sesuai dengan inpres No 4 tahun 2020 tentang refocusing dan realokasi anggaran untuk pengadaan barang dan jasa dalam penangangan Covid-19. “Salah satu mitra Komisi X DPR RI yang melakukan refocusing dan realokasi anggaran ini adalah Kemendikbud,” ungkap Fikri.
Fikri berharap dengan adanya tambahan bantuan ini dapat membantu para relawan dan tenaga medis dalam membantu percepatan penanggulangan Covid-19 yang semakin meluas. Adapun paket APD yang diterima masing-masing RSUD itu adalah Grown cover all 320 pcs, masker medis 15 kotak, sarung tangan steril 7 kotak, dan 320 pasang sepatu boot 320 pasang.
“Yang kami usulkan hanya untuk 3 rumah sakit di Dapil IX, sementara untuk FK Unsoed dan RSGM merupakan bantuan langsung dari Kemendikbud,” jelasnya.
Ia menjelaskan kondisi di lapangan pihak rumah sakit masih ada yang kesulitan mendapatkan APD yang standard medis, oleh karenanya ketika ada peluang pengadaan APD untuk sejumlah rumah sakit ia langsung mengusulkan tiga RSUD di dapil IX.
Acara serah terima dihadiri Direktur RSUD diantaranya adalah drg. Oo Suprana, RSUD Brebes, Direktur RSUD DR. Soeselo dr. Guntur Muh Taqwim, SpAn, M, Sc, dan Direktur RSUD Kardinah dr. Hery Susanto, SpA. Pihak tuan rumah yang hadir sendiri diantaranya adalah Pembantu Rektor 2 UNSOED Prof. Dr. Hibnu Nugroho, SH dan Direktur RSGM UNSOED drg. Irfan Dwiandhono, Sp, KG.
Mendapatkan bantuan itu, Direktur RSUD Soeselo dr. Guntur Muh Taqwim mewakili 2 RSUD lain menyampaikan terimakasih atas bantuan APD yang memang saat ini dibutuhkan di rumah sakit. “APD yang standard WHO ini yang memang saat ini kami butuhkan,” ungkapnya.