“Per 12 September, terdapat 26 bus yang bermasalah. Baik karena pendingin udara atau AC yang mati, mesin terbakar, mogok, pecah ban dan persoalan lain,” kata Fikri dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (15/9/2015).
Pemerintah dinilai abai dengan kenyamanan transportasi calon haji Indonesia selama di Tanah Suci. Sebab, kondisi bus yang tidak memadai membuat waktu tempuh semakin lama.
“Biasanya untuk menempuh jarak dari Mekah ke Madinah diperlukan waktu enam hingga tujuh jam. Namun karena kondisi bus jelek dan tua, jemaah harus menempuh waktu lebih lama sekitar sembilan hingga 10 jam,” ujar calon haji dari Jawa Tengah, Karsono.
Fikri menduga, pemerintah tidak mampu melakukan diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi dan pihak swasta yang menyediakan angkutan. Ketidakmampuan tersebut membuat calon haji Indonesia menjadi korban.
“Jemaah Turki misalnya, mereka bisa mendapatkan armada yang bagus. Lalu kenapa jemaah Indonesia banyak masalah,” kata Fikri menyesalkan.
NIN