BREBES – Ironis. Di tengah gencar-gencarnya, Pemkab Brebes meningkatkan pendidikan warganya, ternyata masih ada gedung sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang tak layak. Tak tanggung-tanggung jumlah sekolah-sekolah yang rusak itu mencapai 400 unit.
Rata-rata, fasilitas pendidikan yang rusak itu berada di wilayah pinggiran kabupaten. “Kalau rincian pasti gedung sekolah yang rusak di Kabupaten Brebes belum masuk datanya ke dinas pendidikan, tapi yang jelas sangat banyak, terutama gedung sekolah yang berada di daerah terpencil,” kata Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Ady Widiarso kemarin.
Berdasar laporan yang masuk, dari 1151 sekolah yang ada di Kabupaten Brebes, sekitar 40 persen atau 400-an unit dalam kondisi rusak. Saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi data kerusakan sekolah agar diketahui jumlah persisnya untuk disampaikan kepada Kemendikbud.
“Setelah data semuanya rampung akan disampaikan ke pusat agar mendapatkan alokasi anggaran rehabilitasi. Sebab, fasilitas sekolah yang rusak akan mengganggu kenyamanan dan kelancaran proses belajar mengajar di sekolah-sekolah tersebut,” ungkapnya.
Ady menambahkan, pada tahun ini, pendidikan di Brebes mendapat alokasi anggaran mencapai Rp108 miliar lebih dari berbagai sumber. Yakni, dari pusat dana DAK sebesar Rp10 miliar, APBD Provinsi Rp7,8 miliar, dan dari APBD Kabupaten Brebes Rp91 miliar. Meski mendapat alokasi yang cukup fantastis, tapi pihaknya merasa belum cukup.
Sebab, alokasi anggaran pendidikan dari APBD Kabupaten Brebes sebesar Rp91 miliar itu untuk sarpras hanya Rp4 miliar. Sementara, dari DAK sebesar Rp10 miliar itu, Rp6 miliar untuk rehabilitasi sarana. Sisanya Rp4 miliar untuk rehabilitasi prasarana.
“Padahal kami sudah usulkan untuk DAK itu Rp150 miliar, tapi hanya direalisasikan Rp10 miliar. Karena itu, anggaran tersebut tentu saja masih sangat kurang untuk merehabilitasi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Brebes,” paparnya.
Anggota Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih, menyampaikan, dari pantauannya mendapati banyak sekolah yang tidak layak. Selain bangunan fisik, sekolah tersebut juga minim sarana-prasarana.
Ironisnya, pihak sekolah mengaku sudah berulang kali mengajukan bantuan rehabilitasi gedung ke dinas pendidikan. Namun, usaha itu selalu saja tidak ada realisasi hingga saat ini.
Pihaknya medesak kepada dinas pendidikan segera memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah yang kondisi bangunnya sangat tidak layak. “Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan, apalagi sudah 10 tahun. Dinas Pendidikan jangan diam saja menyikapi hal ini. Sebab, anggaran rehabilitasi gedung sekolah sudah ada, baik dari Pusat, Provinsi, maupun APBD,” ungkap dia usai meninjau SDN Sidamulya 3 bersama pimpinan DPRD Brebes Warsudi. (ism/fat/zul/rt)
Berita dari sini