Komisi X DPR RI menyetujui usulan pemotongan anggaran belanja di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) sebesar Rp 88,8 miliar dalam RAPBN-Perubahan tahun anggaran 2016. Pemotongan anggaran itu bersumber dari beberapa program di PNRI.
Demikian menjadi salah satu kesimpulan rapat antara Komisi X DPR RI dengan Kepala PNRI, Muhammad Syarif Bundo, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/06/2016).
Pemotongan anggaran itu ada dalam program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis sebesar Rp 11,1 miliar, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebesar Rp 603 juta, dan program pengembangan perpustakaan sebesar Rp 77 miliar.
Di satu sisi, “Komisi X DPR RI juga menyetujui penyesuaian tambahan anggaran fungsi pendidikan untuk PNRI pada RAPBN-Perubahan TA 2016 sebesar Rp 200 miliar yang dialokasikan untuk penguatan literasi melalui kegiatan pembudayaan gemar membaca,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, saat membacakan kesimpulan rapat.
Kegiatan itu, tambah Fikri, antara lain melalui perpustakaan komunitas, perpustakaan keagamaan, perpustakaan keliling, perpustakaan lapas, perpustakaan daerah 3T, hingga sosialisasi pembudayaan gemar membaca.
“Dengan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp 88,8 miliar dan tambahan anggaran sebesar Rp 200 miliar, maka pagu definitive PNRI yang semula sebesar Rp 701 miliar, kini menjadi Rp 812 miliar,” papar politisi F-PKS itu.
Dalam rangka pengawasan dan evaluasi target kinerja PNRI, tambah politisi asal dapil Jawa Tengah itu, Komisi X DPR RI dan PNRI sepakat pelaksanaan APBN-P dilaporkan kepada Komisi X DPR RI per masa sidang. (sf), foto : azka/hr.