Menjadi Khalifah Penjaga Bumi, Fikri Faqih Ajak Pelajar Islam Indonesia Wujudkan Ekologi Mendalam

Gagasan ini disampaikan dalam acara Advanced Leadership Training (ALT) yang diadakan oleh Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII).

SEMARANG – Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mengajak para pelajar untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan “deep ecology” atau ekologi mendalam.

Gagasan ini disampaikan dalam acara Advanced Leadership Training (ALT) yang diadakan oleh Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII).

Diskusi ini berlangsung pada Rabu (13/8/2025) di Wisma BBPMP Jawa Tengah, Semarang, dan diikuti oleh 17 peserta dari tujuh wilayah, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sumatera Barat.

Dalam paparannya, Fikri yang merupakan peraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan (DIL) Pasca Sarjana Universitas Diponegoro ini mengkritisi pendekatan “shallow ecology” atau ekologi dangkal, yang dinilai masih mendominasi kondisi lingkungan di Indonesia.

Pendekatan ini berorientasi antroposentris, di mana alam hanya dianggap sebagai sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kepentingan ekonomi jangka pendek.

Ia mencontohkan beberapa persoalan lingkungan akibat pendekatan ini, seperti deforestasi, pencemaran, perburuan liar, hingga lemahnya penegakan hukum lingkungan.

Sebagai solusi, Fikri menawarkan peralihan menuju “deep ecology”, sebuah paradigma ekosentris yang mengakui nilai intrinsik semua makhluk hidup.

Menurutnya, konsep ini sangat sejalan dengan nilai-nilai Islam.

“Konsep ini sejalan dengan nilai-nilai Islam, manusia sebagai khalifah di bumi bertugas menjaga dan mengelola, bukan merusak,” ujar pria yang merupakan legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

“Prinsip keseimbangan (tawazun) dalam Islam menjadi landasan penting agar tidak terjadi eksploitasi berlebihan,”tandas dia.

Untuk mewujudkan ekologi mendalam, Fikri Faqih mengusulkan lima langkah strategis, yaitu pendidikan dan kesadaran, perubahan paradigma, kebijakan berwawasan lingkungan, aksi nyata dan penguatan hukum.

Sebagai alumni PII, Fikri menekankan peran vital organisasi ini dalam perbaikan lingkungan melalui pendidikan, advokasi, kolaborasi, dan aksi nyata, seperti penanaman pohon dan pengelolaan sampah.

Meskipun menyadari adanya tantangan, seperti resistensi dari industri ekstraktif dan minimnya anggaran pengawasan, ia tetap optimis.

Ia juga menyoroti dampak dari perubahan regulasi.

“Penyederhanaan izin lingkungan dalam Undang-Undang Cipta Kerja berpotensi melonggarkan kontrol terhadap lingkungan,” tambahnya.

Meski demikian, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor ekologi mendalam di Asia Tenggara, didukung oleh kekayaan alam dan regulasi yang ada. Fikri Faqih menutup pemaparannya dengan pesan inspiratif.

“Pelajar hari ini, adalah penentu masa depan bumi esok hari,”pungkas legislator dari daerah pemilihan (dapil) IX Jateng (Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes) ini.

Picture of Staf Admin

Staf Admin

Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah IX (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes)

Leave a Replay