BREBES – Kemacetan parah yang sempat menimbulkan korban jiwa saat arus mudik lalu, disinyalir menyebabkan para pemudik trauma. Oleh karenanya, diprediksi banyak diantara mereka yang lebih memilih jalur tengah atau jalur selatan untuk kembali ke Jakarta.
Untuk itu, jajaran kepolisian diminta mengoptimalkan pengamanan arus balik. Sehingga kejadian saat arus mudik tidak kembali terulang.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih, Senin (11/7), mengatakan pemudik masih trauma akan tragedi di Tol Brebes kemarin. Dampaknya, banyak yang memilih jalur tengah atau selatan untuk kembali pulang.
“Akibatnya, arus balik kali ini akan terpecah ke ketiga jalur, yaitu jalur utara (Pejagan), Jalur Tengah, dan Jalur Selatan. Sehingga, butuh upaya ekstra, khususnya dari pihak kepolisian, untuk mengatur kepadatan jumlah kendaraan secara lebih optimal,”paparnya.
Menurut Fikri, Kepolisian harus antisipasi ini dengan cara menerjunkan aparat secara proporsional dengan adanya distribusi aparat tersebut, masyarakat akan mendapatkan informasi yang jelas perihal jumlah kepadatan di masing-masing jalur tersebut. Menurutnya, jangan ada satu jalur yang menanggung beban lebih daripada jalur lainnya.
“Jalur selatan secara kontur tanah dan lebar jalan, sangat sempit untuk menampung arus balik. Di sisi lain, jalur selatan juga digunakan untuk para wisatawan yang baru selesai liburan. Jadi, kepolisian juga perlu mengantisipasi serius kemacetan yang bisa berpindah ke jalur selatan,” jelas Fikri.
Menurutnya, sesuai keterangan dari Kabag Operasional Korlantas Polri Kombespol Benyamin, jumlah volume kendaraan yang melintas hingga, Sabtu (10/7), baru tercatat 16 persen yang melewati jalan to Pejagan-Brebes Timur. Artinya, Jalur Selatan, akan menjadi persoalan baru jika masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas.
“Jika Jalur utara volume kendaraan yang melintas 60-65 ribu kendaraan per hari di Tol Cipali, maka Jalur Tengah harus dapat menjadi alternatif sehingga dapat mengurai kemacetan,” tambahnya.
Sejauh ini, jelas Fikri, hambatan utama yang ada di Jalur Tengah hanyalah pada aktivitas warga untuk silaturahim hari raya serta liburan. Sehingga, saat malam hari, Jalur Tengah relatif lebih memadai untuk dipadati oleh pemudik arus balik dari timur. (muj/zul)
Berita dimuat di Radar Tegal