
LAHIR pada 17 Juli 1963, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M., adalah sosok politikus ulung dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang perjalanan kariernya inspiratif, bermula dari dunia pendidikan hingga enam kali berturut-turut menduduki kursi legislatif. Dibesarkan dalam lingkungan pesantren yang kental, putra seorang kiai ini justru menempuh pendidikan formal di sekolah negeri, memadukan nilai-nilai religius dengan ilmu pengetahuan modern.
Dari Pendidik Berprestasi hingga Pilihan Politik
Fikri, sapaan akrabnya, meraih gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro dari IKIP Negeri Semarang pada tahun 1986. Setelah lulus, ia mengabdikan diri sebagai guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dedikasinya sebagai pengajar di beberapa sekolah di Tegal tak diragukan, hingga pada tahun 1988 ia dianugerahi penghargaan sebagai Guru Teladan III Tingkat SLTA dari Dinas Pendidikan Kota Tegal. Prestasi ini kemudian membawanya dipercaya menjadi Kepala Sekolah STM Muhammadiyah Tegal.
Selama berkarya di STM Muhammadiyah, sosok yang akrab disapa Ustadz Fikri ini juga aktif sebagai pembina Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kota Tegal dan Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tegal.
Namun, panggilan pengabdian yang lebih luas membawanya mengundurkan diri dari status PNS dan memilih bergabung dengan PKS.
Langkah ini mengantarkannya ke kancah politik, dimulai dari DPRD Kabupaten Tegal pada Pemilu 1999. Sejak itu, karier legislatifnya terus menanjak.
Jejak Karier Legislatif
Abdul Fikri Faqih adalah figur langka di kancah politik Indonesia, tercatat sebanyak enam kali berturut-turut dilantik sebagai anggota legislatif dari PKS. Perjalanan ini dimulai sebagai:
- Anggota DPRD Kabupaten Tegal (Sekretaris Komisi A, 1999 – 2004)
- Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah (Ketua Fraksi PKS, 2004 – 2009)
- Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah (Wakil Ketua, 2009 – 2014)
- Anggota DPR RI (Anggota Komisi VIII, 2014 – 2016, kemudian Wakil Ketua Komisi X, 2016 – 2019)
- Anggota DPR RI (Wakil Ketua Komisi X, 2019 – 2024)
- Anggota DPR RI (Anggota Komisi VIII, 2024 – 2029)
Prestasi politiknya juga diakui, salah satunya dengan penghargaan sebagai 10 Anggota Dewan Tervokal dari Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) Provinsi Jawa Tengah.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Lanjutan
Fikri tumbuh di lingkungan keluarga yang taat beragama dan dekat dengan dunia pendidikan. Ayahnya, KH Abdullah Faqih, adalah lulusan Tebuireng yang aktif di Majelis Tarjih Muhammadiyah Kabupaten Tegal hingga wafat. Sang ibunda, Hj. Moeniroh, pernah menjabat Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Tegal selama dua periode. Tradisi pendidikan ini juga sempat diikuti Fikri yang pernah mengajar di Aliyah Al Iman NU Adiwerna pada tahun 1986-1987 sebelum meraih gelar sarjana.
Riwayat pendidikan formal Fikri pun menunjukkan kegigihannya dalam menuntut ilmu:
- SDN 3 Slawi (1969 – 1975)
- SMPN 1 Slawi (lulus 1979)
- SMAN 1 Slawi (lulus 1982)
- Sarjana Teknik Listrik, IKIP Semarang (1982 – 1987)
- Magister Manajemen, Universitas Muhammadiyah Surakarta (2000 – 2002)
- Doktor Ilmu Lingkungan, Universitas Diponegoro Semarang (2010 – 2017)
Meskipun tidak ada anggota keluarganya yang berlatar belakang politik, dan tumbuh dalam kondisi ekonomi yang bergantung pada gaji PNS sang ibu, jalan hidup Fikri berubah total ketika masyarakat di daerahnya memintanya menjadi wakil mereka, dari tingkat lokal hingga nasional.
Aktivisme Organisasi dan Peran di Partai
Jiwa aktivis Abdul Fikri Faqih sudah terasah sejak muda melalui organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII), di mana ia pernah menjabat sebagai Ketua PK PII Slawi (1979 – 1982), Kabid Eksternal PD PII Tegal (1982 – 1983), dan Kabid Eksternal PW PII Jawa Tengah (1983 – 1986).
Di lingkungan partai, perannya tak kalah strategis, pernah menjadi Ketua DPD PKS hingga Ketua BPW DPP PKS. Berikut aktivitas organisasi selengkapnya.
- Wakil Ketua Pengurus Daerah (PD) Pelajar Islam Indonesia (PII) Tegal
- Ketua Ikatan Remaja Masjid Al Huda Semarang
- Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) PII Jawa Tengah
- Pembina Yayasan Ulin Nuha
- Ketua DPD PKS Kabupaten Tegal
- Ketua Daerah Dakwah Lima DPW PKS Jawa Tengah
- Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Jawa Tengah
- Sekretaris Wilda Jatijaya DPP PKS
- Ketua DPW PKS Jawa Tengah
- Ketua Majelis Amanah Mathlaul Anwar Jateng
- Pembina Yayasan Pertiwi Di Tegal
- Ketua BPW Jatijaya DPP PKS
Kiprah di Senayan dan Karya Tulis
Setelah pengabdian panjang di DPRD Kabupaten dan Provinsi, Fikri melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI pada tahun 2014 mewakili daerah pemilihan Tegal dan Brebes. Pada periode 2019-2024, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata. Selama periode ini, ia aktif mengawal berbagai isu penting di bidang-bidang tersebut.
Saat ini, pada periode 2024-2029, Abdul Fikri Faqih kembali menjabat sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, yang membidangi agama, sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan kebencanaan.
Dengan latar belakang Doktor Ilmu Lingkungan, ia seringkali menyampaikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam konteks kebencanaan. KLHS dipandangnya sebagai isu pembangunan berkelanjutan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan, memastikan kebijakan, rencana, dan program (KRP) mempertimbangkan risiko bencana dan kapasitas lingkungan untuk mewujudkan pembangunan tangguh bencana.
Di sela kesibukannya, Abdul Fikri Faqih juga produktif menulis beberapa buku, diantaranya adalah
- Menuju Green Budgeting (Penerbit Griya Grafika, 2018)
- Benang Kusut Penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia (Publica Institut Jakarta, 2019)
- Kebangkitan Ekraf Dari Regulasi (Penerbit Runzun Sapta Konsultan, 2022)
- Melacak Jejak Nusantara di Afrika Selatan (Penerbit Cipta Prima Nusantara, 2023)
- Darurat Literasi Indonesia: Urgensi Reformulasi Sinergi dan Kolaborasi (Sekretariat Jenderal DPR RI, 2024)
Politisi Komunikatif
Fikri, seorang figur parlemen yang bukan hanya menduduki jabatan legislatif, melainkan juga dikenal luas sebagai seorang komunikator ulung yang tiada henti menyuarakan gagasan-gagasan visionernya. Keaktifannya dalam menyampaikan pandangan melintasi berbagai spektrum media – mulai dari ulasan analitis yang mendalam di media cetak, partisipasi dalam diskusi interaktif di layar televisi, hingga kehadiran yang kuat dan berpengaruh di platform berita daring serta media elektronik lainnya – memastikan bahwa suaranya senantiasa bergema dan menjangkau khalayak yang sangat luas. Ia tidak hanya menjadi penyambung lidah rakyat, tetapi juga pembentuk opini yang progresif.
Lebih jauh lagi, Fikri membuktikan diri sebagai tokoh yang sangat adaptif dan cakap dalam memanfaatkan dinamika perkembangan zaman. Ia secara optimal memaksimalkan kekuatan media sosial sebagai kanal vital untuk berbagi gagasan, opini, dan bahkan menciptakan ruang diskusi yang hidup dan responsif dengan masyarakat. Akun-akun resminya di Facebook (@Afikrifaqih), Instagram (@afikrifaqih), Tiktok: @afikrifaqih, serta saluran YouTube (@FikriFaqihDPR) tidak hanya berfungsi sebagai platform komunikasi searah, melainkan menjadi jembatan interaktif yang mengikis jarak antara dirinya dan para konstituen.
Seluruh wawasan dan pemikiran mendalamnya juga terangkum lengkap dan dapat diakses kapan saja melalui website pribadinya, www.fikrifaqih.com, yang berfungsi sebagai arsip digital gagasan-gagasan berharga.
Bagi Fikri, politik bukan sekadar lintasan karier atau sebuah profesi yang dijalani untuk mencari nafkah semata. Politik adalah sebuah panggilan jiwa, sebuah pilihan hidup yang telah menyatu dan terintegrasi kuat dalam setiap denyut nadinya. Dedikasi dan komitmennya yang luar biasa terhadap dunia politik secara gamblang mencerminkan keyakinan mendalam bahwa melalui jalur ini, ia dapat memberikan kontribusi nyata dan berarti bagi kemajuan serta kesejahteraan bangsa.
Filosofi Hidup
Salah satu prinsip Fikri dalam Bahasa Tegal adalah, “Kapan maning yen orak sak iki, enyong pengen ngelayani Masyarakat selawase urip“
Slogan ini merupakan perwujudan nyata dari filosofi hidup dan komitmen Fikri terhadap pengabdian. Mari kita maknai secara mendalam:
“Kapan maning yen orak sak iki” (Kapan lagi kalau bukan sekarang, yang mengandung urgensi dan semangat proaktif. Fikri menyadari bahwa kesempatan untuk berbuat baik, memberikan manfaat, dan melayani masyarakat adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda.
Ada rasa tanggung jawab dan kesadaran bahwa setiap detik adalah momentum untuk bertindak, bukan menunda hingga besok atau nanti. Ini juga menunjukkan mentalitas seorang pemimpin yang melihat peluang dan tantangan sebagai desakan untuk segera bertindak.
“Enyong pengen ngelayani Masyarakat selawase urip” (Saya ingin melayani Masyarakat selamanya hidup) yang memiliki makna dedikasi Fikri.
Frasa ini bukan sekadar janji politik, melainkan cerminan dari sebuah panggilan jiwa yang mendalam. Fikri mengungkapkan hasrat tulus dan tak berkesudahan untuk mengabdikan dirinya bagi masyarakat. Kata “selamanya hidup” menunjukkan komitmen yang tidak terikat periode jabatan semata, melainkan sebuah sumpah pengabdian yang melekat hingga akhir hayatnya.
semoga sakinah mawadah warokhmah
Bismillahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Kenal dan Salam Hormat Saya !
Saya Lukman
Temapat Lahir Serang 28 Februari 1967
Alamat Kp. Pasir Binong RT 04 RW 02 Desa Dukuh Kecamatan Kragilan Kab. Serang Banten
Pekerjaan : PNS / Seorang Guru SD
KUPT SDN Jeruk Tipis 1 Kragilan Kab. Serang Banten.
Pesan Sekilas
“Permohonan Bantuan Untuk Ruang Guru ”
ada 6 Ruang
di pakai 1 ruang guru
5 rauang siswa
di tahun 2023 -2024 jumlah siswa seluruhnya 164 siswa
Mohon Maaf …
dan Perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih
Hormat Kami
Lukman S.Pd