Tingkat Literasi Adalah Parameter Pembangunan

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan keberhasilan kinerja Perpustakaan Nasional (Perpusnas) merupakan salah satu parameter pembangunan. Karenanya, parameter pembangunan dapat dilihat dari tingkat literasi penduduknya.

“Salah satu parameter pembangunan sebuah negara dapat dilihat dari tingkat literasi penduduknya. Ini menjadi PR bagi Perpusnas untuk terus meningkatkan tingkat literasi masyarakat,” kata Fikri dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Selasa (03/4/2018).

Fikri tidak menampik, Perpusnas merupakan mitra kerja Komisi X DPR RI dengan anggaran yang relatif rendah dibandingkan dengan mitra kerja lainnya. Anggaran Perpusnas hanya sekitar Rp500 miliar. Ia berharap hal tersebut tidak mengurangi upaya Perpusnas untuk meningkatkan tingkat literasi.

“Bila masih rendah, maka kesejahteraan masyarakat akan susah berkembang karena budaya membaca inilah yang menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang mampu mengungkit semua sektor pembangunan,” tambah anggota yang pernah berprofesi sebagai guru dan kepala sekolah ini.

Saat ini tingkat literasi Indonesia masih terbilang rendah. Menurut data Central Connecticut University tahun 2016, Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61. Sementara itu, penelitian Perpusnas tahun 2017 menunjukkan tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia adalah 36,48 atau rendah. Adapun frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata 3-4 kali per minggu dengan lama waktu membaca buku per hari rata-rata hanya 30-59 menit dengan jumlah buku yang ditamatkan per tahun rata-rata 5-9 buku.

Ia berharap Perpusnas dapat terus mendorong peningkatan literasi masyarakat, termasuk dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam upaya tersebut sehingga dapat lebih mudah tercapai. (hs/sc)

Sumber : dpr.go.id

Picture of Staf Admin

Staf Admin

Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah IX (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes)

Leave a Replay