JAKARTA, suaramerdeka.com – Transportasi merupakan layanan krusial bagi para jemaah haji. Namun realitanya, jemaah Indonesia masih belum mendapatkan layanan yang baik dalam hal transportasi pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Dalam peninjauan penyelenggaraan Ibadah Haji, Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan, pemerintah perlu menguatkan diplomasi ke pihak Saudi, baik pemerintah maupun pihak swasta yang mendapatkan order angkutan ini.
”Jangan sampai masalah transportasi terus terjadi hanya karena lemahnya diplomasi pemerintah kepada pihak lain. Jemaah haji yang harus menanggung dampaknya,” kata Fikri dalam pernyataan tertulis dari Arab Saudi, Selasa (15/9).
Dia mengatakan, berdasarkan Kepala Daerah Kerja Madinah Nashrullah terdapat 1722 armada bus pada gelombang I dan 63 truk angkutan bagasi yang melayani jemaah haji Indonesia. Namun, pihaknya mengatakan, tidak ada peningkatan pelayanan oleh Naqobah dalam menyediakan transportasi.
Lebih lanjut, kata Fikri, Nashrullah juga menyebutkan, per 12 September terdapat 26 bus bermasalah baik karena AC mati, mesin terbakar, mogok, pecah ban, atau persoalan lainnya.
”Keterangan serupa mengenai buruknya transportasi bagi jemaah juga datang dari Karsono, anggota DPRD Jawa Tengah yang juga tengah berada di Arab Saudi. Menurutnya, jika menggunakan armada yang bagus, untuk menempuh jarak dari Mekkah ke Madinah hanya diperlukan waktu 6-7 jam. Namun, karena kondisi bus yang jelek dan tua, jemaah harus menempuh waktu yang lebih lama yakni sekitar 9-10 jam,” kata Fikri.
(Mahendra Bungalan/ CN33/ SM Network)
Sumber: Suara Merdeka