Tahun 2021 ditetapkan sebagai tahun ekonomi kreatif oleh sidang umum PPB atas usulan Indonesia. Potensi devisa di 2 sektor ini, ekonomi kreatif dan pariwisata, akan mampu menjadi yang terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI DR. H. Abdul Fikri Faqih, MM dalam kesempatan kuliah umum dihadapan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi AKPER Al Hikmah Sirampog, Kabupaten Brebes (11/3).
Menurut Fikri, untuk mempersiapkan hal itu dibutuhkan dukungan lintas sektoral untuk mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah SDM yang memiliki skill yang mumpuni.
Indonesia pada 2020-2030 akan menikmati bonus demografi usia produktif dari kalangan milenial. Hanya saja, menurut proyeksi pengamatan ILO, hal itu tidak diikuti dengan ketersediaan tenaga ahli. “Indonesia masih minim tenaga ahli. Prosentasenya hanya 10,7% atau sekitar 13,4 juta orang. Masih kalah banyak dengan jumlah tenaga non ahli yang mencapai 113 juta jiwa,” Fikri menjelaskan.
Oleh karenanya Fikri menyarankan agar mahasiswa AKPER bisa meningkatkan terus kompetensi keahliannya dengan ditunjang peningkatan skill.
Fikri menambahkan skill yang perlu dibangun diantaranya adalah kemampuan menyelesaikan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreativitas, bekerjasama dalam tim, keberanian mengambil keputusan, berorientasi pada layanan, kemampuan negosiasi, dan berpikir fleksibel.
Skill ini harus dibangun dan dipersiapkan dari sekarang, apalagi untuk mahasiswa yang kesempatan belajarnya masih tinggi dan masih panjang perjalanannya. “Siapapun kita, apapun peran yang akan kita jalani, kebermanfaatan apapun yang nanti akan kita alirkan, tetap membutuhkan skill ini,” pungkasnya.
